Watampone, Sulawesi Selatan, di tahun 1950 tampak damai. Jusuf Kalla kecil berlari-lari menendang bola plastik yang bergulir lincah diantara kaki teman-temannya. Timnya tidak menang.
“Lain kali kita mesti cepat.” Ujarnya. “Bisa kalah terus kalau macam tadi.”
Temannya meragu, “Tapi tadi belum tentu juga bisa gol, Cu.”
“Bisa juga menang!” Jawab Jusuf Kalla yakin. “Aku sudah hapal kiper mereka itu, sering gugup kalau satu lawan satu. Intinya, kesempatan itu harus selalu diambil!” Tegasnya. Saat itu, usianya delapan tahun.
“Lain kali kita mesti cepat.” Ujarnya. “Bisa kalah terus kalau macam tadi.”
Temannya meragu, “Tapi tadi belum tentu juga bisa gol, Cu.”
“Bisa juga menang!” Jawab Jusuf Kalla yakin. “Aku sudah hapal kiper mereka itu, sering gugup kalau satu lawan satu. Intinya, kesempatan itu harus selalu diambil!” Tegasnya. Saat itu, usianya delapan tahun.
Dalam enam menit, Hanung Bramantyo mengalunkan kisah hidup dan isi pikiran Jusuf Kalla. Disajikan dengan lantunan cerita dengan tuturan yang menarik, film ini membawa penonton pada pertanyaan tentang kepemimpinan, panutan, dan filosofi hidup yang berotasi di dalam kepala Bapak Ucu (panggilan kecil JK).
Dari Watampone tahun 1950 ketika ditinggalkan ayahnya membuka usaha di Makassar, hingga awal krisis ekonomi di tahun 1958 yang turut menggoyahkan bisnis keluarganya, Ucu tumbuh dengan nilai-nilai kepemimpinan dan kesederhanaan yang diajarkan oleh Hadji Kalla dan Hj. Athirah Kalla, kedua orangtuanya.
JK kemudian mengerti benar resiko menjadi seorang pemimpin. “Pemimpin harus berani ambil resiko, tidak populer itu adalah hal yang kecil, karena yang paling penting adalah rakyat banyak.” Hal inilah yang kemudian dipegangnya terus, kala menjadi Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) disaat usianya 24 tahun dan dengan berani menggagas pergerakan Tritura yang banyak mendapatkan kontra pada saat itu. Hingga tatkala ia menjabat Menkokesra yang menyelesaikan kasus konflik yang berkepanjangan di Ambon dan Aceh.
***
Dari Watampone tahun 1950 ketika ditinggalkan ayahnya membuka usaha di Makassar, hingga awal krisis ekonomi di tahun 1958 yang turut menggoyahkan bisnis keluarganya, Ucu tumbuh dengan nilai-nilai kepemimpinan dan kesederhanaan yang diajarkan oleh Hadji Kalla dan Hj. Athirah Kalla, kedua orangtuanya.
JK kemudian mengerti benar resiko menjadi seorang pemimpin. “Pemimpin harus berani ambil resiko, tidak populer itu adalah hal yang kecil, karena yang paling penting adalah rakyat banyak.” Hal inilah yang kemudian dipegangnya terus, kala menjadi Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) disaat usianya 24 tahun dan dengan berani menggagas pergerakan Tritura yang banyak mendapatkan kontra pada saat itu. Hingga tatkala ia menjabat Menkokesra yang menyelesaikan kasus konflik yang berkepanjangan di Ambon dan Aceh.
Hint demi hint mengenai isi kepala JK pun dipaparkan dalam film ini. Semuanya lewat runtutan gambar yang menarik dan justru memancing kita untuk menggali lebih jauh. “Pemimpin yang sigap, cepat dan berani, akan membuat pertumbuhan ekonomi kita menjadi lebih tinggi, dan kehidupan bangsa Indonesia, akan menjadi lebih baik.” papar JK.
Jangan bayangkan film biografi yang bertele-tele ketika kamu hendak duduk manis dan bersiap menonton film JK ini, pun sajian klise yang akan membuat kamu menguap berkali-kali. Hanung Bramantyo berhasil mengemas film ini menjadi suplemen esensial bagi siapa pun yang ingin menyelami pikiran Jusuf Kalla yang jarang terekspos sebelumnya. Pada akhirnya, selepas film itu berakhir, hanya satu pertanyaan yang lantas menggelayut. Kenapa cuma enam menit? We want more!
***
Jadwal pemutaran film "JK"
RCTI, rabu, 1 Juli, pkl 19.00 (diantara program Nikita-Cinta dan Anugerah)
INDOSIAR, jumat, 3 Juli, pkl.20.00
METRO TV, sabtu, 4 Juli, pkl.19.45
Bioskop 21 dan XXI (sebelum pemutaran film), 27 Juni-4 Juli
Jangan bayangkan film biografi yang bertele-tele ketika kamu hendak duduk manis dan bersiap menonton film JK ini, pun sajian klise yang akan membuat kamu menguap berkali-kali. Hanung Bramantyo berhasil mengemas film ini menjadi suplemen esensial bagi siapa pun yang ingin menyelami pikiran Jusuf Kalla yang jarang terekspos sebelumnya. Pada akhirnya, selepas film itu berakhir, hanya satu pertanyaan yang lantas menggelayut. Kenapa cuma enam menit? We want more!
***
Jadwal pemutaran film "JK"
RCTI, rabu, 1 Juli, pkl 19.00 (diantara program Nikita-Cinta dan Anugerah)
INDOSIAR, jumat, 3 Juli, pkl.20.00
METRO TV, sabtu, 4 Juli, pkl.19.45
Bioskop 21 dan XXI (sebelum pemutaran film), 27 Juni-4 Juli
Jakarta Studio XXI (eX) th. 3&4 Plaza Senayan XXI th. 3,4 Senayan City XXI th. 3,4 Pondok Indah XXI, th. 3 Pondok Indah th. 1,2 Pondok Indah th. 3,4 Gading XXI, th. 3,4 Gading 21, th. 1,2,3,4 Artha Gading 21, th.1,2 Artha Gading 21, th.3 Artha Gading 21, th.4 La Piaza 21, th. 1 La Piaza 21, th. 2 & 3 La Piaza 21, th. 4 Emporium Pluit th.1,2 Emporium Pluit th.3 Emporium Pluit th.4 Pluit Junction th. 1 Pluit Junction th. 2 Pluit Junction th. 3,4 Pluit Village th. 1,2 Pluit Village th. 3,4 Blok M 21 th. 1,2,3 Blok M 21 th. 4 Blok M Square th. 1,2 Blok M Square th. 3,4 Anggrek 21 th.3,4 Bintaro 21 th. 1,2,3,4 Cibubur 21 th. 1 Cibubur 21 th. 2 Cibubur 21 th. 3,4 Cilandak 21, th. 1,2,3 Cilandak 21, th. 4 Citra 21, th. 1,2,3,4 Djakarta XXI, th 1,2 Hollywood KC 21, th.1,2 Hollywood KC 21, th.3,4 Megaria 21, th. 1,2,3,4 Pejaten Village th.1 Pejaten Village th.2,3,4 Platinum XXI, th. 1 Platinum XXI, th. 2,4 Platinum XXI, th. 3 Puri XXI, th. 2,3 Puri XXI, th. 4 Semanggi 21, th.1 Semanggi 21, th.2,3 Setiabudi 21, th. 1,4 Setiabudi 21, th. 2,3 Tamini 21, th. 1,2,3 | Tangerang Lippo Karawaci 21, th. 2,3,4 Metropolis 21, th. 1 Metropolis 21, th. 2,3 Metropolis 21, th. 4 Serpong XXI, th.1,2 Serpong XXI, th.3 Serpong XXI, th.4 WTC Serpong 21 th. 1,4 WTC Serpong 21 th. 2,3 Bekasi Bekasi Square 21 th. 1,2 Bekasi Square 21 th.3,4 Mega Bekasi XXI th. 1,2 Mega Bekasi XXI th. 3,4 Metropolitan 21, th.1,2,3,4 Bogor BTM 21 (Bogor) th. 1 BTM 21 (Bogor) th. 2 BTM 21 (Bogor) th. 3 Bandung BSM (Bandung) th. 2,3 BSM (Bandung) th. 4 BTC XXI (Bandung) 1,2 BTC XXI (Bandung) 3,4 Ciwalk XXI (Bandung) th. 2 Ciwalk XXI (Bandung) th. 3 Ciwalk XXI (Bandung) th. 4 Empire 21 (Bandung) 1,2 Empire 21 (Bandung) 3,4 Jogjakarta Empire XXI (jogja) 1,2 Empire XXI (jogja) 3,4 Studio 21 (Jogja) 1,4 Studio 21 (Jogja) 2,3 Surabaya Cito 21(surabaya) th. 1,2,3 Cito 21(surabaya) th. 4 Galaxy 21 (Surabaya) th. 1,2 Galaxy 21 (Surabaya) th. 3,4 Royal 21 (Surabaya) th. 1 Royal 21 (Surabaya) th. 2,3,4 Studio Pakuwon 21 (Surabaya) 1,2 Studio Pakuwon 21 (Surabaya) 3,4 SUTOS XXI th. 3 SUTOS XXI th. 4 Tunjungan 21 (Surabaya) th.1,2,3,4 Tunjungan XXI (surabaya) th. 3,4 | Makassar Mtos (Makasar) th. 1,2 Mtos (Makasar) th. 3,4 Batam Mega XXI (Batam) th. 1 Mega XXI (Batam) th. 2,3,4 Studio 21 (Batam) th.1,2 Studio 21 (Batam) th. 3,4 Palembang PIM 21 (Palembang) th.1,2 PIM 21 (Palembang) th.3,4 Pontianak Ayani 21(Pontianak) th.1 Ayani 21(Pontianak) th.2,3,4 Jambi WTC 21 (Jambi) th.1 WTC 21 (Jambi) th.2,3,4 Manado Studio 21 (Manado) th. 1,2 Studio 21 (Manado) th. 3,4 Medan Binjai 21, th. 1,2,4 Binjai 21, th. 3 SUN 21 (Medan) th. 2,3,4 Pekan Baru Riau 21 (PKB) th. 1 Riau 21 (PKB) th. 2,3,4 Balikpapan Studio XXI (Balikpapan) 1 Studio XXI (Balikpapan) 2,3,4 Lampung Central 21 (Lampung) th. 1,2,3,4 Bengkulu Mega 21 (Bengkulu) th. 1,2,3 Mega 21 (Bengkulu) th. 4 |
***
sahabat muda JK klik disini
0 komentar:
Posting Komentar